RSS

Imaji Dalam Selimut part 1


Terbagun aku,ketika mimpi ini perlahan sirna. Kuyakinkan diri ini,bahwa ini belum fajar. Aku terkejut menatap jendela yang sayu menatapku. Sudah pagikah ini? Ku lirik jam yang ada di sampingku. Jarum pendeknya menunjuk pada angka empat. Seterang inikah pukul empat pagi? Aku berjalan lesu menuju ruang tamu sambil menerka-nerka. Perlahan tapi pasti, kusadari bahwa bukan fajar yang membuat ku terjaga namun senja.
Sejenak terngiang-ngiang mimpi yang sedari tadi mengelayutiku. Ini kedua kalinya berturut-turut,aku bermimpi orang yang sama. Akh,pikiranku bergegas ingin enyah,tapi tak segera bisa kudapati itu. Ku mimpikan lagi orang itu setelah tragedi menyakitkan itu terulang kembali “disidang” oleh keluarga. Tangisku pecah,dan itu membuatku sadar. Bahwa,hanya aku yang dapat merubah diri ini,bukan orang lain.
Telah banyak ku sayatkan luka di hati mereka,dengan sayatan yang sama persis,dan di tempat yang sama. Sejenak kubiarkan mimpi ini pergi menjauh. Dan kuyakini ini tak akan terjadi dalam dunia nyata. Segera malam mengelayutiku dan ini membuatku bosan,karena harus terkenang lagi hari-hari dengan sapaan lembutnya. Malam makin larut,dan mata sayu ku pun tertutup. Bergentayanganlah aku dalam imajiku,dan begitu terkejutnya kutemui lagi dia untuk ketiga kalinya. Mengapa ini terjadi,Tuhan?
Tiba-tiba kegelapan sirna,segera disambut sang fajar. Segera ku langkahkah kaki ini ketempatku menimba ilmu. Disana penuh kebahagiaan namun juga tekanan. Kuceritakan mimpi itu pada sahabatku yang sedari tadi sudah tersipu-sipu menungguku menyambut dengan untaian cerita. Dan seperti biasa,akan kudengar dahulu keluh kesahnya. Seperti burung pernjak dia bercerita. Biasalah ini hari pertama masuk setelah libur awal ramadhan. Jadi,dia masih ingin memamerkan begitu banyak cerita-ceritanya.
Setelah dia puas adalah giliranku memuntahkan isi otakku dengan cerita yang selalu saja membuat sahabatku bosan,karena tokohnya yang selalu sama. “Ayu, kamu tahu tidak? Aku tiga hari berturut-turut mimpi tentang dia dan ceritanya saling terkait? Padahal kamu tahu sendiri kan kemarin aku habis disidang lagi?” kataku sambil mengerutu. “Kamu nggak bisa melupakannya ya? Pelan-pelan deh?” Ya akan ku coba melupakannya pelan-pelan.

TO BE CONTINUE.....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Maaf komentar anda kami moderasi. Karena
Saya hanya menerima komentar yang membangun dan bisa di pertanggungjawabkan.

bagaimana pendapat anda tentang karya saya?

ai

me

me
with love

Entri Populer

Pengikut